Rabu, 27 Januari 2016

Beriklan Di Tengah Perubahan


Era hyper-connected membuat orang terkesima. Bagaimana tidak, pada era lingkungan yang hyper-connected -- dua empat sehari dan tujuh hari seminggu – “perhatian” telah menjadi suatu komoditas yang paling berharga. Tak diperhatikan orang berarti kegagalan. Inilah efek dari perubahan cepat yang terjadi di bidang teknologi komunikasi yang kemudian menggeser lingkungan media dari kelangkaan ke situasi yang ditandai dengan kelimpahan.

Peercayakah Anda bahwa pengiklan sekarang membayar uang jauh lebih besar dibandingkan beberapa tahun lalu? Kok bisa? Jangan kaget karena pengiklan sekarang harus membayar biaya yang lebih besar u hanya demi mencapai sedikit orang. Kenapa? Ini karena audience cenderung mengkonsumsi konten yang seakan tak berujung pada platform media yang berbeda. Arinya, mereka sudah banyak pilihan. Kalau mereka tidak suka dengan konten Anda mereka pindah.

Pertanyaannya adalah ketika Anda tidak lagi dapat “membeli” perhatian yang cukup untuk iklan Anda agar tetap efisien, bagaimana merek Anda merespon sitausi tersebut? Salah satu solusi yang popular adalah dengan memadukan antara teori komunikasi, ilmu saraf, kreativitas dan inovasi, sejarah media, budaya populer, branding, dan teknologi baru. Disini, Paid Attention mengeksplorasi bagaimana gagasan memindahkan orang dan bagaimana iklan harus berubah untuk merespon perubahan yang terjadi pada lanskap komunikasi. Dikemas dengan contoh-contoh nyata dari kampanye pemasaran beberapa perusahaan termasuk Sony, Red Bull dan HP, buku ini juga berisi panduan iklan praktis dan template serta toolkit branding.

Topik-topik yang dibahas dalam buku ini meliputi bagaima cara melihat riset pasar secara kritis, teori komunikasi modern, penghilangan perbedaan antara konten, media, dan iklan, apa ide-idenya dan bagaimana mendapatkan manfaat mereka, dan prediksi pasar dan dunia pemasaran – khususnya periklanan -- di masa mendatang.

Seperti biasa, tanggung jawab pengelola merek adalah menemukan cara menarik untuk mendapatkan perhatian konsumen. Namun kelangkaan konten yang terjadi beberapa tahun silam, kini justru  memberikan cara untuk munculnya sitausi dimana orang menjadi overload, saluran tetap telah dilarutkan ke dalam jaringan cairan, dan audience pun beruba menjadi peserta dalam percakapan yang dikendalikan konsumen.

Pergeseran ini memerlukan tindakan baru. Fenomena itu menuntut merek untuk mempertimbangkan dan menerapkan strategi dan taktik pemasaran baru. Dibayar Perhatian adalah panduan untuk ide-ide periklanan modern: apa yang mereka, mengapa mereka berkembang dan bagaimana untuk memiliki mereka. Spanning teori komunikasi, ilmu saraf, kreativitas dan inovasi, sejarah media, branding dan teknologi, ini mengeksplorasi proses pembuatan strategis dan bagaimana mengemas ide untuk menarik perhatian yang besar dalam industri periklanan.

Dikemas dengan contoh-contoh nyata kampanye iklan perusahaan-perusahaan termasuk Sony, Red Bull, HP dan masih banyak lagi, Paid Attention menyediakan model yang kuat untuk mempengaruhi perilaku manusia. Mengacu pada teori dan praksis, dari perilaku ekonomi dan sosiologi hingga teknologi dan bahkan fiksi ilmiah, Faris Yakob memetakan iklan menjadi sebuah analisis budaya yang lebih luas. Buku ini berisi template iklan dan branding, termasuk perencanaan iklan baru. Karena itu buku ini sangat ideal untuk mahasiswa dan praktisi yang ingin mendapatkan perhatian di pasar yang tengah berantakan saat ini.

Perhatian terbesar para pelaku bisnis dari semua jenis bidang industry saat ini adalah apakah iklan  masih bekerja secara efektif dan efisien. Iklan pernah berjaya dan bagi pengiklan bisa dianggap mampu mendatangkan hasil dengan 100 persen kepastian. Itu yang menjadi alasan perusahaan-perusahaan seperti Kraft Foods dan Apple menghabiskan jutaan hanya untuk beberapa detik iklan. Perusahaan-perusahaan ini tahu bahwa satu iklan dapat memicu peningkatan besar bottom line mereka pada hari ini  dan beberapa bulan mendatang.

Sekarang iklan sedikit lebih rumit.  Laju perkembangan teknologi dan bisnis, membuat konsumen sekarang dihadapkan dengan pilihan produk yang lebih banyak, dan sudah tentu jumlah dan durasi iklan yang kini menjadi lebih banyak dan lebih panjang. Karena jumlah produk dan iklan meningkat, konsumen meresponnya dengan penurunan perhatian. Konsumen sekarang lebih diberi keleluasaan untuk melewati iklan secara langsung (kecuali iklan yang menakjubkan atau merek yang mereka ketahui).

Konsumen sekarang juga tidak segan lagi mengungkapkan ketidakpercayaan. Mereka kini makin menerima lebih banyak informasi, lebih skeptis, dan memiliki lebih banyak alat yang bisa mereka gunakan untuk meneliti dan membandingkan merek dari sebelum-sebelumnya. Karena itulah, seperti yang dikatakan Faris Yakob, penulis buku Paid Attention,  berpendapat bahwa bisnis harus benar-benar mendefinisikan ulang asumsi dasar mereka tentang iklan jika mereka ingin tetap bertahan hidup.

Dalam pandangan Faris, iklan kini tidak lagi tentang siapa yang membayar uang paling (meskipun uang membantu) besar atau yang memiliki video yang paling viral. Iklan kini adalah tentang menciptakan dan memelihara sistem yang dirancang untuk menarik dan menumbuhkan satu set target pelanggan yang basisnya bertambah besar. Untuk itulah, iklan sekarang juga membutuhkan disiplin psikologi guna memberikan pertimbangan psikologi manusia, eksperimentasi, dan pendekatan baru yang lebih kolaboratif dengan konsumen dari sebelum-sebelumnya.


Buku ini pasti bukan yang pertama yang menyarankan ha tersebut. Seruan untuk meningkatkan penggunaan iklan yang interaktif di era digital telah dikemukakan oleh banyak ahli pemasaran. Namun, yang membuat "Paid Attention" berbeda adalah fokusnya pada evaluasi asumsi dasar dari iklan dan pemasaran. Dalam hal ini, Yakob menantang siapa pun yang beriklan untuk benar-benar mempertimbangkan pola pikir di balik pengaturan iklan mereka.

Judul Buku          : Paid Attention: Innovative Advertising for a Digital World
Penulis                 : Faris Yakob
Penerbit               : Kogan Page Limited, edisi ebook, 2015
Tebal Buku              : 177 halaman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar